Sabtu, 26 November 2011

Realistis is idealis

Realistis is idealis


JIP
- Panji Ardianto memiliki pemikiran yang sederhana namun cukup realistis. Ia membutuhkan sebuah kendaraan transportasi yang irit, lincah dikendarai, dapat menunjang pekerjaan, mampu menembus daerah banjir dan juga mudah dirawat. Dari semua yang ada, pilihannya jatuh pada sebuah Katana Long. “Semua kriteria yang aku butuhkan ada pada jip yang satu ini,” tutur wirausahawan dan juga seorang disc jockey ini.

Pilihan realistis pria yang akrab disapa Panji ini, nampak jip yang telah lama ia idamkan tersebut melakukan ‘perlawanan’ dengan suguhan suspensi keras dan tenaga yang pas-pasan. Panji sebenarnya sudah paham betul dengan konsekuansi ini. Oleh sebab itu ia pun menyiapkan langkah-langkah idealis untuk membungkam perlawanan yang diberikan oleh jip kesayangannya. “Kekurangan major Jimny-Katana ada pada suspensi keras dan mesin yang pas-pasan. Oleh karena saya sudah mantap dengan pilihan saya, maka saya sudah sepantasnya jika saya lakukan idealis saya untuk mengkoreksi kekurangan yang ada,” tutur pria berbodi irit ini. “Dan satu hal lagi…saya ingin jip saya lain daripada lainnya dan harus berpenampilan moderen,” serunya.  


Setelah melihat banyak referensi dan berkonsultasi dengan teman-temannya yang menggunakan Jimny, maka pilihan Panji jatuh pada Jimny JB32. Generasi paling muda dari keluarga besar Jimny Generasi II ini menjadi pilihan pas karena kapasitas mesinnya yang lebih besar dan tentunya memiliki lecutan tenaga yang lebih mumpuni dibanding mesin F10A bawaan asli jip.  Selain itu JB32 telah mengaplikasikan suspensi coil spring yang menyajikan bantingan suspensi yang lembut. Dasar  mujur, satu unit haflcut JB32 lengkap berhasil diboyong, dengan demikian semua yang Panji inginkan melekat pada unit limbah tersebut.

Dikarenakan dibangun dari platform yang sama, maka proses kawin silang kedua jip sedarah itu tak menemui kendala berarti. Permasalahannya justru muncul pada pengawinan bodi terutama pada bulkhead, di mana bodipart milik JB32 ini lebih tinggi sekitar 3 cm deari bulkhead Katana. Karena bulkhead bawaan halfcut sudah rusak, maka sebagai gantinya menggunakan bulkhead milik SJ413 Caribian yang memiliki bodi style sama dengan JB32. Bodipart tersebut masih diselaraskan dengan atap trepes yang dipasangkan pada jip ini.

Hasil kerjakeras yang selama ini dilakukan Panji berbuah manis. Semua yang diidamkannya sekarang ada pada jip tersebut. Dan disadari atau tidak, Panji berhasil menautkan antara pandangan realistis dan juga idealisme yang ia miliki.
   
Mesin

Mesin F10A dipensiunkan dan G13BA dengan pemasok bahan bakar injeksi multipoint pun dicangkok bulat-bulat dari Jimny JB32 didaulat sebagai gantinya.  Penggantian ini bukan semata-mata sebagai solusi krisis tenaga yang biasanya membayang-bayangi jip mungil ini, namun juga untuk mengentalkan citarasa sebuah JB32.

Gardan kaki-kaki


Kaki-kaki per keong bawaan asli JB32 segera menjadi pengganti per daun bawaan asli Katana ini. Untuk pemasangannya memang dibutuhkan sedikit penyesuaian terutama pada braket link armnya. Namun dikarenakan memiliki basik sasis yang sama, maka pemasangannya tidak menemui kendala yang cukup berarti. Penggantian sistem suspensi ini memberikan kenyamanan yang cukup signifikan pada jip yang satu ini.

Ban dan pelek

Pelek replika Mickey Thompson dipadu dengan karet bundar lansiran GT Radial menjadi andalan. Kombinasi ini dipilih karena dinilai mampu untuk memenuhi kebutuhan on road harian namun sekaligus  tetap percaya diri saat diajak bermain di medan off-road.

Bumper


Sebuah winch elektrik disematkan dengan baik pada bumper custom racikan OAS ini. Kehadiran bumper ini pun mendongkrak penampilan jip yang di negeri asalnya tidak pernah ada ini.

Assist mirror

Ciri utama JB 32 berupa sebuah assist mirror tak lupa dipasangkan pada pangkal pillar A. Sesuai namanya kaca spion berbentuk unik ini bertugas untuk membantu kaca spion utama terutama mengawasi bagian belakang dan kiri bawah saat jip ini bergerak mundur.

Interior



Dasbor orisinal JB32 diboyong bulat-bulat ke dalam kabin jip ini. Sedangkan dikarenakan tidak berhasil mendapatkan jok orisinal JB32, maka jok depan milik JB33 pun dipasangkan. Sedangkan jok belakang mengandalkan jok belakang milik Katana GX. Cukup rapi dan tidak berisik saat jip ini melaju.


Spesifikasi Teknis
Mesin                           : G13B  4 silinder 1300cc Full Injection (OEM JB32)
Gearbox                       : 5 Speed Manual (OEM JB32)
Tranfercase                 : 2 speed  Part Time (OEM JB32)
Gardan                         : OEM JB32 (Sumbu Lebar)
Coil Spring                   : OEM JB32 (Depan/Belakang)
Shockbreaker              : Kayaba (Depan)
                                     : Kayaba Ultra(Belakang)
Ban                               : Savero Komodo Extreme 31x10.5R15
Velg                              : Mickey Thompson (Replica ) 7 x R15
Dashboard                   : OEM JB32
Kap Mesin                    : OEM JB32
Lingkar Kemudi           : OEM Jimny WIDE (with SRS AIRBAG)
Spion                            : OEM SJ413/Caribian
Assist mirror                : OEM JB32
Bumper (Depan)          : Custom Bengkel OAS
            (belakang)       : Custom Bengkel OAS
Over Fender                 : Custom Bengkel OAS (Samurai)
Lampu Mundur             : OEM Defender
Head Lamp                   : Hella
Towing                          : Custom Bengkel OAS
Pintu Belakang             : OEM JA 22
Tire Hanger                  : OEM JA 22
Tutup Tangki Bensin    : OEM Jeep Wrangler
Tangki Bensin              : OEM SJ413/Caribian
Spion Dalam                : OEM Jeep TJ Wrangler
Winch                           : Warn M8000
Bengkel                        : OAS (Onny Auto Service)
                                        JL. Raya Pondok Betung 83
                                        Bintaro - Jakarta Selatan
                                        Telp. 021-70620371

Bajaj Pulsar 220, Sporty Lewat Full Fairing

Bajaj Pulsar 220, Sporty Lewat Full Fairing


Ada kesamaan yang dimiliki dua pemilik Bajaj Pulsar 220 DTS-i. Yaitu, Arnold Oscar yang tinggal di Cinere, Jakarta Selatan dan Randi Apriandi yang domisili di Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat. Keduanya, ingin Pulsar 220 miliknya mengaplikasi full fairing.

“Kendaraan ini sebagai alternatif pengganti mobil. Jika dulu pakai mobil, sekarang justru pakai motor. Tapi, saya ingin motor ini beda dengan Pulsar 220 lainnya. Makanya sekarang dibuat jadi full fairing,” alasan Arnold yang kerja di daerah Cawang, Jakarta Timur.

Sedang bagi Randi, dia ingin Pulsar-nya tampil lebih sporty. “Iya. Kesannya tanggung banget kalau cuma half fairing. Padahal cover depannya sudah mengesankan sporty,” bilang Mahasiswa yang kuliah di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten itu.

Demi mengejar tampilan yang diinginkan, keduanya mengubungi Rudi Gunawan dari Berkat Motor (BM). Padahal, keduanya enggak saling kenal sebelumnya lho. He..he..he...

Lanjut! Rudi yang modifikator kerap bermain dengan fiberglass pun menawarkan konsep Suzuki GSX-R 600. “Kalau dilihat secara detail, desain standarnya Pulsar 220 memang mirip GSX. Jadi, tinggal dikembangkan lagi,” ungkap pria yang punya workshop di Jl. Ciledug Raya No. 1, Kreo, Ciledug, Tangerang ini.

So, setelah kedua konsumennya setuju dengan konsep yang ditawarkan, project pun dimuali. Memakai bahan fiberglass, fairing dibuat ulang. Tapi, demi menyesuaikan dimensi bodi Pulsar yang tak selebar moge, ukuran fairing direduksi alias diperkecil. Lalu, sekitar areal lampu depan dicustom agar mirip GSX.

Mantapnya, Rudi tak perlu membuat ulang dudukan fairing. “Ada dua dudukan untuk fairing. Main braket dan sub braket. Kalau main braket, tinggal mengambil dudukan asli dari Pulsar yang sudah ada di bawah spidometer. Tapi, kalau dudukan tambahan, cukup penambahan pelat di crankcase kiri dan kanan,” bilang modifikator 36 tahun itu.


Usai membuat ubahan di sektor depan alias full fairing, kini beranjak ke sektor buritan. Oleh kedua pemilik, Pulsar ini tidak ingin bodi belakang berubah. Tapi, tetap mau tampil sporty. Jalan keluar yang ditempuh, aplikasi single sitter. Biar masih bisa tetap dipakai buat boncengan nantinya, Rudi hanya membuat cover penutup bagi jok belakang saja. “Kalau mau dilepas, tinggal lepas lewat kunci di jok,” tutupnya ayah 2 anak itu.

Lebih Sporty Lagi
Randi ingin tampil lebih sporty lagi! Karena kalau sebatas full fairing aja, masih dirasa kurang cukup baginya. Maka itu, dia juga meminta Rudi untuk mengaplikasikan monosok di sektor buritan.

"Monosok diambil dari Honda Hornet. Untuk pemasangan, kontruksi arm Hornet yang A diubah jadi H agar masuk ke frame Pulsar,” bilang Rudi yang juga mulai bikin banyak fairing karena besarnya permintaan konsumen.

Agar arm masuk, modifikator ramah ini juga membuat ulang rumah bos arm di arm Hornet. itu karena setelah diubah kontruksi ke H, pinggang Pulsar masih terlalu lebar. Bos arm ini dibikin ulang dari arm limbah lainnya. Setelah itu, tinggal sesuaikan kemiringan monosok di arm dan sasis. Enggak perlu pakai model unitrack. “Kalau sasis deltabox cocok pakai unitrack. Tapi kalau sasis pola berlian cocok yang langsung ke arm. Seperti Yamaha Byson atau honda New Mega Pro,” aku Rudi.  (motorplus-online.com)

 DATA MODIFIKASI
Ban depan    : MRF 100/80-17
Ban belakang    : MRF 120/80-17
Knalpot        : Custom BM (GSX 600)
Lampu sein    : Variasi
Berkat Motor    : (021) 935-17093

Honda Scoopy, Wanita Jadi Inspirasi

Honda Scoopy, Wanita Jadi Inspirasi


Tanpa perlu menutupi maksud dan tujuannya, Vincent Wijaya memodifikasi Honda Scoopy miliknya karena terinspirasi seorang wanita berinisial ‘I’. Mantapnya, foxylady itu juga salah satu pembalap drag bike di salah satu workshop yang ada di Cimahi, Bandung, Jawa Barat. Wahhh.., so sweet...!


“Iya. Makanya motor ini dijuluki Ratu Violet,” beber pemuda 18 tahun yang tinggal di Kebun Jeruk XV, Jakarta Pusat.

Dijuluki Ratu, tentu karena dipersembahkan buat wanita. Tapi, embel-embel violet muncul karena kelir yang ditampilkan. Semua sudah didominasi kelir ungu.

Soal desain dan pengecatan, Vincent menyerahkan ke Shagi Custom Paint (SCP). Tapi, sesuai hobinya yang bermain di sisi kecepatan, grafis yang diminta pun harus bernuansa racing. Maksudnya, dipenuhi desain tak jauh dari grafis tajam.

"Apalagi untuk main modifikasi, ini proyek pertama. Sebelumnya lebih banyak menggarap motor buat balap,” imbuh Vincent yang juga dagang part variasi skubek dari Thailand.

Toh, selain pakai kulit jok Bride yang lebih dikenal sebagai jok balap di mobil, pelek kecil ikut dimainkan.

Ya, roda profil kecil ciri motor balap lurus. Maklum, kan wanita yang menjadi inspirasinya kerap menunggang pacuan drag!  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan    : Vee Rubber 45/90-17
Ban belakang    : Vee Rubber 50/90-17
Handel rem    : NUI
Pelek    : Kawasaki Ninja 250
Vincent Racing Gallery: 0856-9188-1290

Toyota hilux Berlimpah Tenaga 343 DK!

Toyota hilux Berlimpah Tenaga 343 DK!

 
JAKARTA - Bukan tanpa sebab Welli Hartanto membawa pulang sebuah Toyota Hilux anyar. Ternyata gairahnya pada besutan bermesin diesel cukup ekstrem. “Memang dari awal ingin diupgrade tenaganya,” ujar Rudy Irawan, pemilik Espe’el Motorsport di Daan Mogot yang kebagian jatah tuning mobil bermesin 1KD-FTV 3.000 cc common rail turbo diesel ini. Daya 163 dk (klaim pabrikan) atau terukur 140-an dk (Dastek Dynamometer) jelas masih kurang!

2,4 BAR
Dari berbagai ubahan yang dilakukan pada mobil diesel modern, paling sip hanya bermain diupgrade settingan elektronis. Kalaupun ada ubahan mekanis, biasanya tidak bisa dipakai terus menerus, seperti pemakaian water-methanol injection.

Awal ubahan Hilux ini memang hanya penyempurnaan setting pakai piggyback Power Lab. Namun begitu mendengar potensi upgrade tambahan, proyek langsung berlanjut.

Perangkat keras spontan didatangkan langsung dari Thailand. “Paket ini juga dari Power Lab berupa turbo upgrade stage 3, seamless piping dan GReddy intercooler,” lanjut Rudy yang salah satu dealer Power Lab di Jakarta.

Rumah keong IHI F series ternyata sudah berteknologi Variable Nozzle Turbo (VNT), sehingga sudah dilengkapi juga dengan VNT actuator. “Paketnya datang sudah lengkap dengan exhaust manifold. Bentuknya sih mirip dengan yang asli,” ulas pria 35 tahun ini.

Sementara down pipe turbo yang sudah tersedia dari paket digabung dengan sistem knalpot baru Kansai dengan dual resonator dari Standard Adhi Knalpot.  Kemudian ujung belakangnya dirangkai Super Circuit Catback plus tailpipe. Sedangkan di saluran isap, digawangi dengan saringan udara K&N.

Dengan turbo baru, pasokan udara lebih padat ke ruang bakar. “Boost bisa sampai 2,6 bar. Tetapi sekarang buat harian hanya 2.4 bar.” ulas Rudy seraya menyebut boost diatur pakai HKS boost meter and control unit.

Asyiknya, VNT membuat tendangan turbo terasa nyaris tanpa lag. Dengan setting ulang Power Lab DMS dan FPC2, tenaga maksimal mencapai 343 dk/4.000 rpm dan torsi raksasa 611 Nm di putaran yang sama!

Daya sebesar itu, bahkan tanpa mengubah komponen jeroan mesin yang dianggap masih maksimal.  Paling-paling hanya mendinginkan oli mesin dengan oil cooler Jasma. Hanya penyalur daya dapat perhatian lebih, karena kopling set juga pakai paket kopling performa tinggi dari Power Lab.

Bagaimana rasanya membesut Hilux bertenaga raksasa ini? Sensasinya luar biasa. OTOMOTIF merasakan entakan kuat saat berakselerasi. Sayang kondisi jalan Daan Mogot tidak memungkinkan untuk melintas lebih dari gigi 3. Boleh dibilang, inilah Hilux terkencang saat ini!

Tenaga menggila, untungnya dipadu rem mumpuni. Bayangkan kalau pakai standar, pasti susah berhenti! Sepasang piringan rem dan kaliper Brembo tersemat di roda depan.

Dengan besarnya kaliper, pelek perlu ganti. Lingkar roda Gram Lights 18 inci dipadu ban Toyo Proxes 255/60R18 dan 285/60R18 pun kuat mencengkeram jalan

All New Jazz 2010 JDM, Jadi Pede Cicipi Aspal Sirkuit Sentul

All New Jazz 2010 JDM, Jadi Pede Cicipi Aspal Sirkuit Sentul


Jakarta - Honda All New Jazz, bisa dibilang tampang standarnya saja sudah enak dipandang. Dan pastinya, penyuka modifikasi pasti daya khayalnya gampang terpancing untuk memodifikasinya.

Seperti apa yang sudah dilakukan Risman Hazali terhadap Honda All New Jazz lansiran tahun 2010 miliknya. "Pilihan modif saya jatuh pada aliran JDM, yang sangat kental nuansa sportinya," ujar Risman.

Tampil sporti gak mau cuma tampangnya aja dong, makanya Risman tak segan merombak jeroan mesin hatchback yang belum genap dua tahun dibelinya itu. Harapannya, tenaga ditarget bisa mencapai 150 Hp.

"Tapi sekarang baru 136,2 Hp, memang masih jauh dari harapan, tapi lumayan lah," ujarnya bangga.

Kelar urusan mesin, giliran kaki-kaki yang kena rombakan. Pengaplikasian coilover dan mengganti velg dengan nuansa racing menjadi syarat wajib bagi Risman untuk bisa unjuk aksi di jalan raya.

Namanya hobi modifikasi, tak terasa uang sebanyak Rp 80 juta pun menggelontor begitu saja dari kantongnya. Dengan rendah hati, Risman mengaku masih belum optimal dan akan terus meningkatkan permakannya pada Honda All New Jazz ini.

"Tapi kalau sekedar nongkrong bareng-bareng komunitas Jazz Fit Club, saya sudah pede lah, atau sekedar mencicipi aspal Sentul, hayo!," tantang Risman. (mobil.otomotifnet.com)


Amazing drift racer